NAMA :
MARSELUS YOLLAN LOKABORA
TUGAS:
KOMUNIKASI POLITIK
NIM :
2012210045
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Ekonomi
Yang
Mengakibatkan Krisis Ekonomi Di Indonesia
Pada masa orde baru ini pemerintah
lebih menitik beratkan pada sektor bidang ekonomi, pembangunan ekonomi ini
berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
Namun pembangunan ekonomi pada masa
Orde Baru merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi selanjutnya. ketika krisis moneter melanda
Indonesia, semua pihak tersentak melihat indikator ekonomi Indonesia. Hanya
dalam beberapa bulan, krisis ekonomi telah memporak porandakan “keberhasilan”
pertumbuhan ekonomi Indonesia (rata-rata 7-8 persen) selama tiga dekade menjadi
minus 13 persen. Ironisnya, dalam beberapa bulan kemudian, krisis justru
semakin parah dan mengarah pada potret ekonomi Indonesia yang suram. Misalnya,
selama dilanda krisis, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 80 juta, angka
pengangguran meroket menjadi 20 juta jiwa, bahkan laju inflasi mendekati angka
100 persen (hiperinflasi).
tahun
1965-1966 merupakan tahun yang kelam bagi masyarakat Indonesia, karena pada
tahun itu Peristiwa Gerakan 30 September terjadi, para petinggi militer
Indonesia ditangkap dan dibunuh oleh kelompok orang yang ingin mengkudeta
pemerintahan saat itu, beberapa kantor pemerintahan (diantaranya kantor RRI)
juga berhasil diduduki oleh kelompok yang mengatasnamakan PKI (Partai Komunis
Indonesia). Situasi tersebut mengakibatkan kondisi politik, militer, sosial dan
ekonomi menjadi sangat kacau. Terlebih memang pada tahun-tahun itu Indonesia
mengalami krisis ekonomi yang begitu hebat karena pemerintah dibawah
pemerintahan Soekarno tidak berhasil mengendalikan laju perekonomian saat itu,
kondisi politik yang terus mengalami perubahan juga berdampak akan hal itu
sehingga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah mulai berkurang. Keadaan
ekonomi saat itu mengalami stagflasi (stagnasi dan inflasi).
Tujuan nasionalisme Orde Baru sangat
jelas, yakni mempertahankan kepentingan KKN mereka dengan dua target:
Pertama
|
:
|
Kekuatan-kekuatan rakyat tak dapat berkembang dan
tetap lumpuh sehingga rakyat tak bisa
bersuara atas praktik KKN Orde Baru
|
Kedua
|
:
|
Mengobarkan nasionalisme untuk mencegah dan mengacaukan
upaya aktivis hak asasi manusia untuk memperkarakan kasus-kasus pelanggaran
hak asasi manusia (human rights violation).
|
Pembangunan yang terjadi di zaman
Orde Baru pada awalnya bisa membuat pendapatan per kapita naik empat kali, dari
sekitar US$ 250 sampai sekitar US$ 1.000 per kapita setahun. Namun kemudian
Orde Baru ternyata hanya menyuburkan korupsi dan memperbesar kesenjangan
sosial. Di lain pihak, secara statistik juga bisa dibuktikan bahwa tingkat
kemiskinan berkurang. Tingkat kesejahteraan, yang bisa diukur dengan konsumsi
per kapita beras, gandum, BBM, listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan,
transportasi umum, dan sebagainya, semua naik banyak.